the black and white flashlight of my life

saat aku sedang sendiri, aku melihat ke atas...
aku menatap akan kekosongan...
melihat dan merenung akan ketiadaan...
aku sendiri bahkan tak mengerti apa yang sedang kulakukan...

pernah, suatu hari... aku teringat akan sebuah pengalaman pahit
suatu kenangan yang sebetulnya tak ingin keingat lagi
seakan membuka kotak pandora, ingatanku tersedot ke dalamnya
mengingat akan suatu kenangan pahit, karena indahnya dirimu...


aku bukanlah sang pejuang
aku bukanlah seorang penyayang
dan aku bukanlah seorang yang bisa membuatmu terbang, melayang

setelah kegagalan pertama,
aku mencoba kembali
setelah kegagalan kedua,
aku berpikir kembali
dan sekarang, aku tak ingin gagal untuk yang ketiga kalinya...

percayalah, mungkin, aku bukanlah seorang yang pandai mengutarakan perasaanku
dan aku bukan pula seorang yang sempurna
tapi aku memiliki rasa sayang yang tulus
memiliki cinta, yang bahkan aku sendiri tak tahu bagaimana mengukurnya

sebesar apa...
seluas apa...
dan sedalam apa...

bila, pada akhirnya, engkau memang bukan untukku
aku percaya, itulah yang terbaik untukmu
dan, bila pada akhirnya, akulah yang harus gagal untuk ketiga kalinya
aku yakin, itulah jalannya

perasaanku, untuk dirimu, seseorang yang belum pernah bisa aku miliki,
seseorang yang selalu aku pikirkan
seseorang yang mungkin, tidak pernah memikirkanku
seseorang yang aku sayangi melebihi diriku sendiri
seseorang yang selalu aku doakan akan keselamatannya
dan, seseorang yang ingin dan akan selalu aku lindungi...